"Plis kamu temenin aku. Aku bener-bener capek di rumah. Setiap hari ngelihat orang tua kayanya repot banget ngurusin akad nikah aku sama orang tua Elsa. Bikin aku sadar kalo pernikahan aku sama dia makin lama makin deket. Kadang aku mikir pengen kabur aja dari pada harus nikah sama dia." Itu telepon Viki sore tadi persis sebelum jam pulang kantor. Meminta Arum untuk menemaninya entah untuk apa.
Jadilah mereka berdua sedang berada di mobil Viki di kurang dua hari pernikahannya. Sangat terpaksa Arum menyetujuinya walau dia sangat enggan. Daripada pria ini melakukan hal yang tidak-tidak, pikirnya.
"Kamu tuh dua hari lagi nikah loh Vik. Jangan kaya gini." Arum coba mengingatkan.
"Masih sulit buat aku percaya besok aku bakal nikah sama perempuan itu." Viki merespon.
"Ya mau gak mau kamu harus hadapin ini Viki! Hm, persiapannya udah selesai semua?" Tanya Arum hati-hati.