Peperangan mungkin akan selalu Vaz dan Orfe benci. Tidak ada yang mereka dapatkan selain kemenangan semu. Kedua sisi akan tetap saja banyak kehilangan. Harta, nyawa, dan lain sebagainya. Banyak anak-anak yang harus menjadi korban juga. Pengalaman traumatis, kehilangan masa kecil yang bahagia, kehilangan orang tua mungkin juga rumah. Sama seperti gadis yang harus mereka temui hari ini. Gadis berusia delapan tahun yang sedang berada di rumah sakit karena runtuhan rumahnya sendiri.
Aisyah etrlihat angat menggemaskan dengan pipi gembul berwarna putih juga rambut ikalnya yang bewarna cokelat. Sayang wajahnya mengalami beberapa luka lecet dan terlihat masih sangat ketakutan. Berada di pelukan ayahnya, dia bersembunyi saat Vaz dan Orfe mendekat. Tentu saja sang ayah juga sedikit bingung tapi dia mempersilahkan dua pria itu untuk mendekat. Orfe dengan atwa cerahnya, dia memang begitu mudah mendekati anak kecil. Berbeda dengan Vaz yang memang sedikit kaku pada anak-anak.