"Viki, akhirnya kamu datang juga." Begitu Elsa membuka mata, begitu senangnya dia karena pria itu yang ada di depan matanya. Dia hanya bisa berbaring di ranjangnya. Perutnya masih terasa sakit dan mual.
"Jangan GR. Aku datang cuman karena dipaksa sama orangtuaku." Kata Viki singkat.
"Terserah lah kamu datang karena apa Vik. Tapi yang jelas aku gak akan pernah berhenti usaha buat anak kita. Apa salah kalo aku pengen kamu tanggung jawab sama anak di perut aku? Apa salah kalo aku ingin anak ini lahir dengan sosok ayah?" Elsa mulai menangis lagi.
"Dengan bunuh diri? Kamu bilang itu usaha? Daripada kamu bunuh diri, kenapa gak kamu gugurin aja itu bayi? Kamu tetep bisa nikmatin hidup kamu tanpa harus ngurus anak." Sarkas Viki.
"Aku gak sekejam itu Vik. Mana bisa aku biarin bayi gak berdosa ini nanggung semuanya sendiri. Sama-sama dosa besar. Aku lebih pilih mati berdua sama bayi ini." Elsa coba membela diri.