Aura terjaga pagi ini setelah tidur semalaman. Sepertinya memang letih selain karena operasi juga karena tekanan mental yang dari beberapa hari lalu dirasakannya. Dia masih bisa merasakan matanya tertutup ada perban yang melingkar di kepalanya.
Karena hening, Aura memanggil Yusuf yang mungkin sedang tertidur disekitarnya.
"Yusuf,,,"
"Yusuf,,,"
Hingga ada suara pergerakan dan tangan mungil yang menyambut tangannya.
"Iya ma. Yusuf disini." Katanya dengan suara parau khas orang bangun tidur.
"Mama membangunkanmu ya? Mama minta maaf. Jam berapa sekarang?" Tanya Aura.
"Tidak apa-apa ma. Ini masih jam lima pagi ma." Katanya kemudian.
"Jam lima? Pantas saja kau masih tidur. Pasti sangat lelah ya menemani mama?" Tanya Aura mengelus puncak kepala Yusuf.
"Tidak ma. Banyak bibi perawat yang baik disini. Paman Ehsan juga datang memberi makanan." Kata Yusuf.
"Paman Basta?" Ya Aura belum mendengar suara pria itu.
