Siapa sangka ciuman itu makin gila. Basta bisa merasakan tetesan air mata di sela ciuman mereka. Beberapa kali mengucapkan kata maaf saat ciuman itu tersela. Aura terus berusaha mendorong dada pria itu tapi Basta selalu berhasil membuatnya luluh. Bahkan ketika Basta akhirnya membawa Aura berpindah ke ranjangnya, wanita itu tidak bisa berontak.
"Yus-suf?" Tanya Aura.
Ya Jin paham apa maksud wanitanya ini.
"Dia tidak akan kembali sampai dua jam lagi. Aku sudah memberinya pean utnuk kembali nanti jam 12 siang." Senyum Basta.
Sungguh Aura ingin bertanya bagaimana mungkin, tapi pria itu sudah lebih dulu meraup bibirnya lagi. Kondisi mata yang tidak melihat ini justru membuat setiap sentuhan ditubuhnya terasa dua kali lebih dahsyat. Aura hanya bisa meraba wajah pria yang ada diatasnya ini sambil terus mencium bibir tebalnya yang basah.