Aura sedang bicara bersama Ehsan. Pria itu mendadak datang pagi sekali di depan kamar kosnya. Tentu saja Aura menyambutnya dengan suka cita tapi rupanya sedkit berbeda dengan Yusuf yang sedikit antipati. Hampir sama saat pertama kali dia bertemu Basta. Pria kecil itu hanya mengkhawatirkan ibunya saja dan Ehsan sangat mengerti. Ehsan datang sebelum jam kerjanya di rumah sakit. Ada beberapa hal yang ingin dibicarakannya.
"Yusuf lucu. Dia begitu protektif padamu." Senyum Ehsan saat pertama kali melangkahkan kaki masuk.
"Iya dia memang begitu pada orang baru. Aku harap kau maklum ya." Kata Aura.
"Iya tentu tidak masalah. Aku sangat mengerti kenapa dia bersikap seperti itu." Senyum Ehsan yang tentu tidak dapat Aura lihat.
"Aku membawa banyak makanan hari ini." Ucap Ehsan menyodorkan sekantong plastik ke tangan Aura.
"Terima kasih banyak ya." Panggil Aura pada Yusuf yang segera membantunya.
"Dia anak yang baik dan lucu. Orangtuamu pasti akan senang sekali melihatnya." Kata Ehsan.