Malam harinya, ah mungkin lebih tepatnya dini hari setelah entah berapa kali percintaan yang Juno dan Nuri lakukan, pria itu sama sekali belum bisa terpejam. Dia melirik ke arah gadis yang mendadak menyita perhatiannya itu. Masih menutup tubuhnya dengan selimut tebal. Nafasnya berhembus sempurna menandakan dia tertidur sangat pulas. Penampilannya sangat berantakan setelah apa yang sudah terjadi tapi wajahnya justru terlihat imut dan menggemaskan. Berbanding terbalik dengan tubuhnya yang Juno akui memang sintal dan seksi. Memikirkannya saja membuat pikiran pria itu melayang.
"Ah sialan kau Nuri."