Alvo sedikit mengingat kembali titik pasti dimana sang kakek biasa berada. Kebanyakan mereka tidak akan kembali ke tempat yang sama. Satu tempat untuk satu waktu kecuali tempat itu memang spesial untuk mereka. Percayalah mereka sudah pergi ke segala penjuru dunia dan kadang dia sedikit lupa pada hal-hal kecil semacam ini. Alvo sedikit tersenyum lega saat melihat lokasi tepat sang kakek berada. Alvo tersenyum dan segera mengangguk untuk bergerak membawa Juno mendekat.
Mereka berdua tiba di galeri seni sederhana milik sang kakek. Paling tidak itu bahasa yang Alvo gunakan karena walau memang semua yang ada disini terbuat dari sampah tapi memang sangat artistik. Sang kakek membuat beberapa patung berbagai ukuran yang memang terbuat dari barang-barang bekas. Mulai dari peralatan elektronik seperti televisi hingga baut dan mur yang ukurannya kecil juga besi-besi bekas lainnya menjadi bentuk yang sepenuhnya baru.
