Ega berusaha memahami pertanyaan Emma yang dilontarkan kepadanya. Gadis itu gamang apakah ini semua nyata. Apakah semua perhatian juga sikap baik yang dia terima ini benar adanya. Dia memang selalu sulit membedakan mana yang melakukan karena tulus atau hanya iba belaka. Dia sudah biasa hidup dengan itu semua sejak masih tinggal di panti asuhan. Apalagi kondisinya juga sedang tidak baik-baik saja saat ini dan bahkan dia ragu apakah bisa membaik.
"Hmh. Aku tahu akan sulit meyakinkan kamu bahwa aku memang memiliki rasa itu untukmu. Aku mencintaimu dan perasaan itu nyata. Aku sudah banyak memikirkannya dan berusaha memastikan bahwa ini bukan hanya rasa iba. Aku mencintaimu sejak pertama aku melihatmu menari di panti asuhan. Aku mencintaimu bahkan sejak pertama kali kita saling berjabat tangan untuk berkenalan. Aku mencintai semua tentang dirimu, wajahmu, hatimu, semua kelebihan dan kekuranganmu." Ucap Ega panjang lebar.