Gadis yang duduk pada bangku samping kemudi itu menarik tubuhnya keluar dari dalam mobil. Davin masih tercekat Ia seperti tidak percaya melihat Alisa kini berada di depan matanya.
"Ba-bagaimana bisa kamu berada di sini?" ucap Davin terbata. Degupan jantungnya berdebar semakin kencang. Mendadak nafasnya terasa sesak. Memandang gadis yang berdiri di depannya membuat Ia lupa bagaimana cara memasukkan oksigen ke dalam paru-parunya.
"Davin, kamu baik-baik saja, kan?" Alisa terkekeh, ia menutupi bibirnya yang tersenyum lebar dengan satu tangannya. Wajah Davin nampak sangat lucu bagi Alisa.
"Iya, a-aku baik-baik saja," balas Davin berusaha mengatur degupan jantungnya yang bertalu-talu.
Alisa melipat kedua tangannya di depan dada. Wajahnya berubah sinis menatap pada Davin. "Kenapa kamu berhenti dari perusahan Papa, apakah kamu sudah bosan jadi CEO sedingin salju?" cetus Alisa.