Waktu berjalan begitu cepat. Davin telah memutuskan untuk meninggalkan perusahaan Big Cooperation milik Tuan Nico. Tujuannya hanya satu, ia ingin menghabiskan waktunya bersama ibunya yang kini sering sakit-sakitan dan mencari pekerjaan di kota solo. Agar ia bisa menemani wanita yang sudah tidak lagi muda itu.
Pagi-pagi sekali Davin segera bersiap. Beberapa barang-barang yang akan ia bawa kembali ke Solo sudah ia siapkan semalam. Hanya ada beberapa barang-barang milikinya yang masih tertinggal di kantor dan hari ini lelaki itu akan mengambilnya.
Bunyi ponsel yang berdering mengalihkan tatapannya pada sepatu yang hendak ia kenakan. Satu tangannya meraih benda pintar yang terletak di atas nakas yang berada di sampingnya. Karena saat ini, ia tengah duduk pada bibir ranjang yang berada di ujung ranjang.