Mempercayai adalah hal mudah. Apalagi setelah melihat data-data yang rumah sakit tunjukkan kepada Alisa. Ia semakin yakin dengan apa yang Nico katakan kepadanya, jika Sam adalah Ayah kandungnya. Namun gadis itu tetap saja belum bisa menerima kenyataan pahit yang menimpanya, jika pernikahan yang baru terhitung jam, ternyata bukanlah sebuah pernikahan yang sah di dalam agamanya.
"Lisa, halo!" Suara panggilan yang terdengar jauh menyadarkan Alisa dari lamunannya. Gadis itu segera menoleh ke arah Davin. Rupanya ia sudah cukup lama tenggelam dalam lamunannya.
"Iya Davin," sahut Alisa cepat. Lelaki beralis tebal dengan wajah dingin itu menghela nafas berat.
"Apakah kamu sudah menyelesaikan laporan jurnal bulan ini?" tanya Davin setelah beberapa saat ia terdiam.
"Jurnal?" Alisa mengulangi ucapan Davin dengan wajah yang tampak kebingungan. Lelaki tampan itupun mengangguk dengan wajah serius.