Aroma anyir menyeruak menusuk pangkal hidung Akbar yang hampir tidak sadarkan diri. Ia hanya mendengar mesin mobil yang menderu bercampur aroma bensin yang bercampur dengan aroma khas cairan berwarna merah kental.
Akbar memaksa membuka kedua matanya yang terasa berat. Membiarkan rasa sakit menghujam-hujam pada bagian tubuhnya. Di dalam pikirannya kini hanya ada Alisa, wanita yang sudah resmi menjadi kekasih halalnya.
"Lisa!" lirih Akbar saat melihat wanita itu tergeletak dengan sabuk pengaman yang masih mengikat tubuhnya pada bangku. Namun darah seger terus mengalir pada pelipis wanita itu, hingga membahasi wajahnya yang tidak sudah tidak sadarkan diri.
"Lisa!" Akbar semakin panik, ia segera melepaskan sabuk pengaman yang mengikat tubuhnya dengan bangku. Lalu beringsut mendekati Alisa yang duduk pada bangku di samping kemudi.