Davin membuang nafas berat. Saat melihat Alisa menutup daun pintu ruangan itu kembali.
"Ah ...!" desah Davin dengan wajah kesal.
"Kenapa Alisa datang di saat yang tidak tepat!" gerutunya dalam hati.
"Kenapa?" tanya Julia sekilas ia menatap pada gadis berambut kecoklatan yang menghilang dari balik pintu ruangan yang tertutup. "Bukankah dia partner kerjamu?" tanya Julia menjatuhkan tatapan pada Davin.
Lelaki itupun mengangguk lembut dengan wajah lesu. "Iya, dia adalah sekretaris pribadi," jawab Davin. Meskipun ia tidak melakukan apapun kepada Alisa, tetap ada rasa bersalah yang menyelinap di dalam dadanya. Ia merutuki kedatangan Alisa disaat waktu yang tidak tepat.
"Pasti Alisa berpikir macam-macam tentangku!" lirihnya sangat pelan.