Julia terdiam dan semakin menenggelamkan wajahnya. Perlahan bahu bergerak naik turun membersamai isakannya yang terdengar.
Satu tangan Davin menyentuh lembut bahu Julia yang menangis. Memberikannya usapan lembut di sana. "Katakanlah yang sebenarnya kepadaku. Aku tidak akan marah padamu," bujuk Davin dengan nada lembut agar Julia mau berkata jujur kepadanya.
Julia semakin terisak. Air matanya mengalir deras hingga membasahi pangkuannya. Gadis itu hanya menggeleng lembut tanpa memberikan jawaban apapun.
Sejenak Davin diam. Menatap pada Julia yang terus menangis sejadi-jadinya.
"Kamu tahu kan kita tidak pernah melakukan hal itu. Jadi bagaimana mungkin aku adalah ayah dari bayi di dalam kandungan kamu, Julia!" tutur Davin.
"Tapi aku tidak ingin menikah jika bukan dengan kamu, Davin!" lirih Julia. Sedikitpun gadis itu tidak menatap Davin sama sekali. Ia semakin menenggelamkan wajahnya dalam.