"Apa yang kamu lakukan di sini, Zain?" Alisa menjatuhkan tatapan curiga pada lelaki yang berdiri di depan lemari kaca yang berisi sepatu-sepatu koleksi milik Alisa.
"Tidak!" balas Zain gugup. Dirinya tidak menyangka jika Alisa akan datang secepat itu.
Zain nampak gelisah, "Aku, aku tadi mencari toilet. Iya, tadi aku mencari toilet. Tapi malah nyasar di kamar kamu," ucap Zain memaksakan senyuman pada kedua sudut bibirnya.
Alisa diam dengan wajah berfikir. Sebenarnya ia sudah tahu apa yang sedang Zain lakukan di dalam kamarnya. Pasti ada sesuatu yang sedang Zain cari. Seketika Alisa teringat dengan sepatu miliknya yang tertinggal di tengah hutan.
"Apakah jangan-jangan hal itu ada hubungannya dengan sepatuku yang tertinggal," batin Alisa terus berpikir.
"Oh, iya, Lisa, aku membawakan kamu oleh-oleh. Tapi ada di ruang tamu," ucap Zain mengalihkan perhatian Alisa.
"Oleh-oleh?" Alisa menaikkan kedua alisnya. Wajahnya berubah seketika.
