Ekor mata Sam melirik pada Mila. Bibir gadis itu mengerucut sedari tadi. Sepertinya ada sesuatu yang membuatnya tidak bahagia seperti biasanya.
"Kenapa?" tanya Sam meletakan piring-piring kotor di atas wastafel. Lalu mencuci tangannya sesaat dan berjalan menghampiri Mila yang duduk pada bangku di ruang dapur. Sam menjatuhkan tatapan penasaran pada Mila yang hanya melihat ke arahnya sekilas.
Dari sebuah jendela penyekat, Sam bisa memperhatikan gadis muda itu dengan sangat jelas sekali. Gadis yang usianya mungkin hampir sepantaran dengan Akbar. Seorang pemuda yang memiliki nama hampir sama dengan nama putra Sam. Begitulah Pikir Sam. Ia sama sekali tidak menyadari jika pemuda yang kini berada di dekatnya sebenarnya adalah darah dagingnya sendiri.
"Kenapa Mil?" tanya Sam lagi.
Mila menoleh pada Sam. Lalu kembali membuang wajahnya dengan tatapan termenung. Sorot matanya tertuju ke arah pintu kedatangan restoran yang berada di depan hotel.