"Tidak Tuan, saya hanya ingin mengantarkan pesanan Nona yang berada di dalam kamar ini," ucap Akbar membalas tatapan gerang itu dengan senyuman hangat.
Dengan kasar lelaki itu menarik meja troli masuk ke dalam kamar. Akbar terkejut dengan apa yang lelaki itu lakukan. Akbar tetap berusaha untuk tetap sikap tenang. Meskipun lelaki itu kemudian membanting kasar pintu kamarnya.
Seperti tertiup angin. Wajah Akbar tersapu pergerakan udara dari pintu yang berada di depannya yang dibanting kasar. Netra Akbar pun terpejam sesaat.
"Ada apa dengan lelaki itu?" guman Akbar merasa aneh. Baru kali ini ia melihat tamu seperti lelaki yang berada di dalam kamar di hadapannya.
"Sungguh gila!" decih Akbar meninggalkan pintu kamar yang tertutup.
_____
Sam dan Akbar menemani Mila di dalam sebuah ruangan. Mereka berbincang banyak hal. Apapun mereka jadikan obrolan yang semakin asik. Mereka terlihat sangat akrab sekali.