"Apa yang akan kamu lakukan, Tuan Davin?" cebik Alisa berusaha melepaskan cengkraman tangan lelaki yang berdiri di depannya. Dengan satu tangan mencengkram kuat pergelangan tangan Alisa dan satu tangan yang lain mengunci tubuh Alisa.
"Heh, bagaimana bisa kamu ada di sini?" cetus Davin membulatkan matanya. Wajah Alisa meringis kesakitan, karena lelaki itu semakin menguatkan cengkeramannya.
"Memangnya kenapa Tuan?" seru Alias seraya berusaha melepaskan jemari yang melingkar pada pergelangan tangannya.