Netra lelaki berhidung mancung itu memerhatikan setiap gerak gerik Alisa yang sedang mengemasi semua barang-barang miliknya. Alisa terlihat sangat buru-buru sekali. Tidak ada sedikitpun kata-kata yang keluar dari bibir Alisa pada Akbar sejak mereka turun dari dalam taksi yang baru saja tiba di depan rumah sederhana yang selama hampir satu bulan ini menjadi tempat tinggal Alisa.
"Lisa, ada apa?" Tanya Akbar setelah beberapa saat ia terdiam. "Apa yang sedang kamu lakukan?" Sekilas Alisa menoleh lalu menutup koper yang sudah terisi penuh oleh baju-bajunya. "Kamu mau kemana, Lisa?" tanya Akbar dengan wajah kebingungan.
Alisa menyeret kopernya menghampiri Akbar yang berdiri di ambang pintu. "Kamu sudah berhenti dari kantor, kan?" tanya Alisa dengan tatapan serius pada Akbar saat langkahnya terhenti di depan lelaki berhidung mancung itu. Akbar mengangguk lembut dengan tatapan kebingungan.