Cindi semakin gemas untuk menguliti Sofia, setelah ia sengaja menguping pembicaraan antara Alisa dan Sofia. Ia tidak menyangka jika ada drama antara ibu dan anak itu. Cindi semakin bersemangat untuk melancarkan aksinya mengusir Sofia dari kehidupannya.
"Tunggu!" seru Cindi. Wanita yang melipat kedua tangannya di depan dada dan berdiri di depan ambang pintu rumah. Menatap pada punggung wanita yang masih bergerak naik turun membersamai isakannya yang masih tersisa.
Dengan cepat Sofia menghapus air mata yang membasahi pipi. Gerakan tangannya mudah sekali untuk terbaca oleh Cindi yang berdiri dengan jarak beberapa jengkal darinya.
"Ada apa, Nak?" ucap Sofia memutar tubuhnya ke arah Cindi. Padahal saat ini Ia ingin sekali segera menenggelamkan wajahnya pada bantal yang selalu menjadi saksi betapa pilunya hidup yang ia jalani.
Cindi menyeret langkah kakinya mendekati Sofia. Memberikan jarak beberapa langkah diantara mereka.
