Suara benda yang berjatuhan terdengar begitu ramai dari dalam kamar Cindi. Beberapa kali wanita yang berada di dalam kamar itu berteriak sekeras mungkin. Suara tangisannya terdengar begitu menyayat hati.
Sofia dan Arka yang baru datang sangat terkejut sekali mendengar keramaian yang berasal dari dalam kamar. Lelaki itu segera meletakkan tas di atas meja tamu dan berhambur menuju kamar yang bersebelahan dengan ruang tamu.
Tok! Tok!
"Cindi, Cin, buka pintunya Cin!"
Beberapa kali Arka menggedor pintu kamar Cindi dengan wajah panik. Diikuti Sofia yang berdiri di belakang punggungnya dengan wajah yang sama.
"Cin, ada apa, Nak? Buka pintunya," seru Arka mengiringi ketukan pintu. Namun gadis yang berada di dalam kamarnya justru semakin menangis histeris.
"Mas, ada apa dengan Cindi, Mas?" tanya Sofia panik pada Arka yang menatap cemas kepadanya.