Lelaki yang duduk di bangku kemudi hanya terdiam. Wajahnya datar tanpa ekspresi apapun. Tidak sekalipun ia melirik kepada Alisa yang duduk di sampingnya. Alisa semakin tidak enak hati. Sesekali ia mencuri pandang kepada lelaki yang ia juluki dengan sebutan harimau rubah itu. Tapi yang ada lelaki itu justru semakin acuh kepadanya.
"Dari mana kamu tahu aku di kedai itu?" seloroh Alisa memecah keheningan yang tercipta. Menggantikan deru mesin mobil yang sedari tadi terdengar.
"Jangan Ge-er, aku hanya tidak sengaja melintas dan melihat kamu ada di sana," cebik Davin dengan nada ketus. Bahkan lelaki beralis tebal itu pun sama sekali tidak melirik ke arah Alisa.
Alisa mencebik kesal. Ia membuang tatapannya pada jalanan yang berada di depan mobil dengan bibir mengerucut. Karena sikap yang Davin tujukan kepadanya.