Alisa terlihat puas setelah menguliti lelaki dingin dan kejam itu. Netranya mengikuti pada mobil Akbar yang berpacu dengan kecepatan tinggi. Tidak peduli dengan pengendara lain yang memenuhi jalanan ramai.
"Harusnya kamu tidak melakukan itu, Lisa!" Akbar terlihat menyayangkan sikap Alisa. Lelaki berhidung mancung itu kembali berdecak.
Alisa menghentikan tawanya meskipun masih ada sisa senyuman pada bibirnya. "Kamu tenang saja, semuanya pasti aman!" Alisa menautkan kedua alisnya meyakinkan Akbar yang nampak ketakutan.
"Pasti besok Tuan Davin akan marah besar pada kita di kantor," ucap Akbar. Alisa mengabaikan ucapan Akbar. Gadis itu berjalan menuju motor yang terparkir di tepi jalan.
"Cari makan, yuk! Aku lapar," ucap Alisa meraih helm yang berada di atas motor lalu menggenakannya.