"Sayang! Aku pulang!"
"Sayang!"
"Rahel!"
"Lisa!"
Nico yang baru pulang dari bekerja beberapa kali menyerukan nama Rahel dan putrinya Alisa saat melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Suara lelaki itu mendengung di seluruh penjuru ruangan di lantai bawah. Namun tidak ada satupun orang yang menyambut kedatangannya. Tidak seperti biasanya, Rahel akan datang menyambut kedatangannya setiap ia pulang.
Nico menghentikan langkah kakinya di ruang tengah dengan sebuah layar televisi besar yang berada di sana. Barang-barang yang berada di ruangan itu masih tertata rapi. Biasanya Rahel akan menghabiskan waktunya untuk menunggu Nico dengan bersantai di sofa yang berada di depan ruang televisi. Nico memutar tubuhnya menuju kamar yang berada di lantai bawah. Tepat di samping anak tangga menuju anak lantai atas. Ia berhenti di depan pintu kamar Alisa.