Secarik kertas sudah Nur berikan pada Sri. Salah satu teman asisten rumah tangga di kompleks tempat tinggalnya. Surat yang berisi tentang alamat rumah Nur yang ia titipkan pada Sri dan beberapa permohonan maaf atas ketidakmampuan Nur menyelamatkan rumah yang kini telah disita oleh Juragan Loak pada Sam. Nur juga menuliskan jika Ia harus memabawa Akbar pulang ke kampungnya yang berada di kota cepu, jawa tenggah.
"Aku titip ya, Sri!" tutur Nur dengan tatapan nanar pada Sri.
"Iya Nur, kamu tenang saja, pasti aku akan memberikan surat ini pada Tuanmu," balas Sri dengan suara bergetar. Kesedihan juga nampak pada wajah Sri. Ia harus kehilangan sahabat terbaiknya. Mungkin setelah ini ia tidak akan bertemu denga Nur lagi.
Suara kalson bus yang akan membawa Nur menggema begitu keras. Tanda jika waktu perpisahannya dengan Sri sudah tiba.
"Sri!"
"Nur!"
Kedua sahabat itu saling menyerukan nama mereka satu sama lain.