Sepanjang perjalanan tidak ada yang berani berucap apapun di dalam mobil. Baik Bibik yang sedari tadi memangku Alisa yang terus-menerus merengek mencari keberadaan Rahel atau Jodi, lelaki yang duduk di bangku kemudi. Hingga mobil yang Jodi kendarai tiba di Jakarta.
Jodi segera mendorong kursi roda Nico menuju lantai atas seperti apa yang Nico perintahkan kepadanya. Sebentar Bibik, ia segera membawa Alisa masuk ke dalam kamarnya.
"Huf!" Jodi meniup kecil dari bibirnya setelah selesai mengantarkan Nico ke dalam kamar lalu menutup pintu kamar Nico seperti apa yang lelaki itu perintahkan pada Jodi.
Senyuman sinis tersungging dari kedua sudut bibir Jodi. Sebelum ia melangkahkan kakinya berjalan menjauhi pintu kamar Nico yang tertutup.
"Tidak boleh ada satupun orang yang memiliki Rahel kecuali aku. Rahel adalah milik Jodi," guman Jodi saat langkah kakinya satu persatu menuruni anak tangga. Senyuman kemenangan tersungging dari kedua sudut bibir Jodi.