Lelaki yang mematung di dalam pintu kamar itu mendengus berat. Menjatuhkan tatapan pada kepergian putrinya yang masuk ke dalam kamar. Arka tidak tau harus dengan cara apalagi menjelaskan pada Cindi. Gadis kecil itu tidak akan pernah mengerti jika Arka juga butuh kasih sayang dan pendamping. Karena tidak selamanya Arka hidup dalam janji setia pada orang yang sudah meninggal dan tidak akan pernah kembali lagi.
Arka berjalan gontai menuju ranjang. Lelaki dengan pakaian rapi yang kini sedikit berantakan itu menjatuhkan tubuhnya duduk pada bibir ranjang. Hatinya mulai bimbang, apakah Arka harus tetap pergi setelah perdebatan yang panjang dengan Cindi atau memilih tepat berangkat, dan mengabaikan perasaan Cindi.
Cukup lama hampir tiga puluh menit Arka membiarkan benaknya diracuni kebimbangan. Hingga akhirnya ia pun memutuskan jika ia akan tetap menemui Sofia di kediamannya.