"Apa seratus juta!" Lena terkejut dengan apa yang baru saja Dokter katakan kepadanya. Jumlah itu seperti sangat mustahil sekali untuk Lena.
"Iya Bu Lena, keadaan anda sudah sangat buruk sekali. Anda harus segera melakukan kemoterapi untuk menyelamatkan nyawa anda. Karena kanker itu berkembang sangat pesat sekali di dalam tubuh anda," ucap lelaki yang mengenakan seragam putih duduk pada bangku yang berada di hadapannya memasang wajah serius.
Tubuh Lena terasa lemas. Kedua lututnya seperti tidak memiliki tenaga. Pandangannya terasa kabur. Rasa sesak seperti mencekik kerongkongannya, seolah melaikat pencabut nyawa kini berada di depannya.
"Memangnya, tidak ada hal lain yang bisa saya lakukan, Dok?" lirih Lena dengan tatapan getir. Gerombolan air mata sudah memenuhi pelupuk matanya. Namun, sekuat tenaga Lena menahan agar netranya tidak gerimis.