Lena terpekur. Air mata yang berlinang mengalir semakin deras bergelayut hingga ke dagu. Netra yang dipenuhi embun menatap pada lelaki yang berada di balik jeruji besi. Lena tidak sanggup, hatinya terasa remuk tidak berbentuk. 25 tahun bukanlah waktu yang singkat. Butuh berapa ribu hari untuk sampai di hari itu. Namun yang mengganjal pikiran Lena bukanlah seberapa lama ia harus menunggu. Melainkan, mampukah umurnya bertahan hingga hari itu.
Sam meraih punggung tangan Lena. Menatap pilu pada wanita yang ada di luar jeruji besi. Lelaki itu memang tidak terlalu pandai untuk menangis. Namun nampak sudut mata Sam telah penuhi genangan yang tak tertahankan.
"Maafkan aku!" lirih Sam, suaranya terdengar begitu serak. Wajahnya meringis menahan rasa bersalah yang teramat dalam pada Lena. Lelaki itu menciumi punggung tangan Lena penuh penyesalan.