Rahel segera berhambur menghampiri Nico yang terjatuh. Sepertinya roda kursi roda itu menabrak batu, hingga membuat Nico tergelincir. Beberapa orang yang berada di sekitar tempat itupun ikut membantu Nico.
"Tuan Nico!" Rahel berusaha membantu Nico bangkit, dibantu dengan beberapa orang yang datang menolongnya.
"Aduh, bagiamana bisa Mbak membiarkannya pergi sendiri!"
"Mbak ini, bagaimana sih, masak tidak kasihan dengan temannya."
Ucapan-ucapan itu mendengung dalam indra pendengaran Rahel. Rahel berusaha untuk bersikap tenang dan tidak terpancing emosi.
"Terimakasih ya, pak!" ucap Rahel pada beberapa orang yang sudah membantunya.
"Lain kali jangan menyuruh orang cacat, Mbak! Bagiamana sih?" dengus seorang lelaki.
"Ba-baik Pak!" jawab Rahel dengan nada lesu.
Setelah memastikan Nico duduk kembali pada kursi rodanya dengan aman. Rahel menarik tubuhnya duduk berjongkok di hadapan kedua lutut Nico. Mengusap ujung-ujung kaki Nico yang kotor.