Ada yang berdentam di dalam dada Lena. Perlahan kakinya terasa lemas, berjalan gontai menghampiri sebuah bingkai foto prewedding berukuran besar yang sengaja diletakan di depan pintu masuk.
"Sam!" lirih Lena. Tubuhnya menjadi terasa ringan. Seolah kakinya tidak menapak di atas bumi. Butiran bening gerimis berjatuhan membasahi pipi Lena. Jangan tanyakan hatinya saat ini, daging kecil yang berada di dalam dadanya telah remuk tidak berbentuk lagi.
"Mbak, Mbak sedang apa?" seloroh lelaki yang mengenakan kemeja hitam pada Lena yang berdiri di depan bingkai foto pre-wedding milik Sam dengan seorang wanita yang masih asing sekali bagi Lena.
"Oh, tidak Tuan!" lirih Lena dengan suara berat.
"Mbak Lena, yuk, kita bawa masuk dulu kue-kue ini. Siapa tau ada Taun Sam di dalam sana," bisik Nur pada Lena.
Lena segera menyeka air matanya dengan bajunya. Karena kedua tangannya sedang membawa dua kota box berisi kue-kue pesanan dari Bu Desi.