Sofia menatap bingung. Airmata yang tidak dapat terbendung semakin mengalir deras hingga bergelayut di dagu lancip Sofia. Netranya menatap pada Maria yang mengeluarkan ponsel dari dalam saku baju yang wanita itu kenakan. Jemarinya dengan lincah menari di atas layar. Beberapa saat kemudian suara sambungan telepon terdengar keras. Maria sengaja' menyalakan louspeker pada ponselnya.
"Halo!" sahut suara yang tidak asing dari balik telepon.
Ada suatu yang runtuh di dalam hati Sofia. Untuk yang kesekian kalinya Sofia terus menguatkan diri di depan Maria. Sekalipun kini air mata semakin deras membanjiri pipinya. Bahunya bergerak naik turun, menahan sesak. Sesaat Sofia seolah lupa cara untuk memasukkan udara ke dalam kerongkongannya.
"Sam!" ucap Maria pada seseorang yang berada di balik telepon dengan nada manja. Sofia semakin panas, kedua tangannya meremas kuat, giginya bergemelutuk menahan amarah.