"Ti-tidak, Sam!" ucap Sofia terbata. Satu tangannya menyembunyikan ponsel yang telah mati itu ke belakang punggungnya.
"Oh ...!" Sam mengangguk lembut. Berjalan menuju lemari pakaian yang berada di dekat jendela apartemen yang mengarah langsung pada pemandangan kota Jakarta.
Jantung Sofia terasa memburu. Debarannya terdengar cukup keras. Mungkin saja jika tidak ada tulang rusuk, organ dengan yang menyerupai simbol hati itu akan mencelos.
"Besok aku akan pergi ke Sumedang, kebetulan ada sedikit proyek di sana. Lumayan jika cair, bisa kita pakai untuk membayar gaji para karyawan." Sam yang tengah mengenakan baju sekilas menoleh pada Sofia yang berusaha menguasai dirinya agar tidak terlihat gugup di depan Sam. Meskipun rasa nyeri semakin meremas-remas hatinya.
"I-iya, Sam!" balas Sofia terbata. Debaran pada jantungnya berangsur normal. Akhirnya Sofia bisa mengendalikan dirinya untuk bungkam dan menyelidiki akun di media sosial itu lebih jauh lagi.
____