"Aku tidak tau pasti. Hanya saja dia bukan orang sembarangan di Big Cooperation." Zain menjeda ucapannya. Ia memasang wajah menerka. "Bisa saja dia adalah salah satu anak buah Tuan Nico yang ditugaskan untuk mengecek perkembangan perusahaannya. Karena aku dengar perusahan ini sedang tidak baik-baik saja. Jadi kamu harus lebih berhati-hati bersikap di perusahaan ini, Davin," tutur Zain mengingatkan Davin.
Wajah Davin seketika berubah pucat. Lelaki itu memasang wajah berpikir seraya mengangguk lembut. Sepertinya apa yang dikatakan Zain ada benarnya. Bisa saja gadis itu adalah seorang mata-mata. Pikiran itu semakin memenuhi benak Davin yang mendadak takut. Jika tanpa ia sadari dirinya telah melakukan sebuah kesalahan.
Zain menatap kepergian Davin menghilang di balik pintu ruangan. Semburat senyuman di bibir Zain tersungging saat lelaki itu menghilang.
"Jika aku tau siapa dia pasti aku tidak akan menjadikanmu umpan untuk menyelidikinya, bodoh!" decih Zain sinis.
____