Sofia mengigit bibir bawahnya. Perasaannya semakin gusar. Setelah mengizinkan Sam tinggal di rumahnya untuk menghindari kejaran polisi. Rencananya, Sam akan meninggalkan Jakarta dan pergi keluar negeri setelah keadaan aman. Hanya itu yang bisa Sam lakukan untuk menghilangkan jejak pembunuhan yang sudah ia lakukan kepada Maria.
Langkah Sofia belum juga terhenti, berjalan mondar mandir di depan kamar tempat Sam kini melepaskan penat. Setelah hampir dua hari ia hidup terlunta-lunta di pinggir jalan, hingga akhirnya ia menemukan rumah, tempat tinggal Sofia saat ini.
"Apakah aku harus menghubungi Mas Nico untuk meminta pendapatnya?" pikir Sofia, sekilas ia melirik tumpukan uang yang berada di atas meja ruang tamunya. Uang-uang hasil curian itu belum berpindah sedikitpun dari atas meja. Sama seperti saat Sam pertama kali meletakkannya.
"Tidak, jangan Mss Nico. Justru dia pasti akan menertawakanku!" guman Sofia gelisah.