" emang kalo belum kenal gak boleh ya, titip titip salam "
" ya bukan gitu ma, tapi ilhamnya yang malu ma, ahh udah ah ilham pergi dulu, Assalamualaikum,,,," ilham langsung menyalami mamanya dan tak ingin mengulur ulur waktu lagi, karna takut keburu waktu semakin malam dan tak bisa menjenguk ayah vira malam itu. mamanya ilham senyum senyum geli dan menjawab salam anak laki lakinya itu, mamanya faham ilham lagi mau mendekati temanya itu, makanya dia mati matian belain mau jenguk ayahnya malam malam begini, hanya mamanya ingin mengetes kesabaran ilham dengan cara menayakan hal hal sepele di saat ilham sudah siap untuk berangkat.
" jangan malam malam banget ham, pulangnya " timpal mamanya saat ilham sudah siap berangkat menyalakan sepeda motornya.
" iya ma, " jawab ilham sambil beranjak pergi.
di tengah tengah perjalanan ilham tiba tiba teringat kenapa nggak ajak doni ya, kan bisa punya temen pulang nanti kalo pulangnya kemalaman. seketika itu ilham minggir ke tepi jalan mencari tempat yang luas untuk berhenti dan menghentikan laju motornya, lalu mengambil hpnya dan membuka aplikasi whatsapp dan di cari no kontaknya doni.
" nah, ini dia no nya, sipp pas banget dia lagi online langsung aja aku vc "
tut tut, dering hpnya berbunyi menunggu jawaban panggilan vc dari doni.
" oi, di mana kamu ham, kok gelap seperti lagi di jalan"
" don ayo ikut aku, kamu siap siap ya aku jemput, " setelah itu langsung di matikan dan melanjutkan perjalananya, karna memang ilham dan doni ini sudah sangat dekat persahabatan mereka, hampir setiap ilham yang ajak, kemana dan kapan pun doni pasti siap, doni pun bergegas bersiap siap diri untuk ikut keluar malam itu. tak lama kemudian ada sepeda motor yang masuk ke depan rumah doni ia adalah ilham, datang di depan rumah doni langsung menyuruh doni naik ke motornya.
"ayo buruan naik, "
" buru buru amat sih ham, emang kita mau kemana ?"
pertanyaan doni belum di jawab, ilham sudah langsung menyalakan motornya dan tancap gas.
sambil nyetir ilham membuka kaca helemnya.
" kita njenguk ayahnya vira ke rumah sakit husada don, "
" lo emang ayahnya vira kenapa ham, sakit apa? "
" ayahnya vira habis kecelakaan, jadi sekarang di rawat di Rumah Sakit "
" oh gitu, trus kamu kok tau kalo ayah vira kecelakaan dan di rawat di Rumah Sakit ham, emang siapa yang bilang? "
" haha, kebanyakan tanya kamu don, "
" emang kamu udah deket ama vira? pakek jenguk ayahnya segala, "
" ini nih, kalo orang kebanyakan tidur siang, jadi nggak tau ada banyak kejadian yang terjadi di siang hari, haha" ilham meledek doni dan tertawa terbahak bahak, lalu menutup kembali kaca helemnya. ilham melihat jam yang ada di tanganya malam itu sudah pukul 19 : 45 wib, sedangkan vira tadi bilang, rumah sakit tutup tidak menerima pengunjung menjenguk jam 21 : 00 wib artinya mereka masih pinya kesempatan sekitar 1 jam lebih seper empat.
saat tiba di parkir Rumah Sakit, doni tidak segera turun dari atas motor tetap duduk di atas motor.
" buruan turun don, kita udah nggak punya banyak waktu ini, keburu di tutup ntar ruanganya, "
doni turun dengan bermalas malasan, namun ilham terus menggeret temanya itu untuk ikut masuk ke dalam dan ikut menjenguk ayahnya vira di dalam.
" aku malu ham, "
doni berusaha menolak ajakan ilham itu untuk masuk dan hanya menunggu di luar ruangan saja. namun ilham tetap memaksanya untuk masuk. dan meminta doni yang bawa buah apel yang ia beli tadi ketika di jalan.
belum sempat bertanya pada pegawai rumah sakit tiba tiba vira muncul di hadapan mereka, kebetulan saat itu vira baru keluar dari toilet.
" ilham,, kamu udah datang, o,, ngajak doni juga, "
" iya nih vir, aku ngajak doni nggak papa ya,? "
" ya nggak papa lah, justru aku seneng banget malah, kalian mau nyempetin susah susah buat kemari jenguk ayah ku "
" iya, vir maaf aku ikut jenguk ga bilang bilang" doni ikut menyampaikan ungkapan hatinya pada vira, walau sebenarnya doni bener bener ga tau apa apa sebelumnya, doni mengira ilham ngajak doni nongkrong atau kemana.
" ya udah ayo ikut aku, kita langsung ke ruangan ayah ku di rawat. "
mereka pun mengikuti vira dari blakang, doni berjalan sambil ndorong pundak ilham dari belakang seperti isyarat ke ilhm kalau mau ngajak ngajak urusan sama vira jangan mendadak gini.
" buk ilham kemari mau jenguk ayah, "
" oh ilham, iya sini sini ham, sama temenya juga itu" ibuknya vira mempersilakan ilham dan doni. lalu mereka berdua bersalaman dan mencium tangan ibuknya vira.
" lo ini siapa namanya? "
tanya ibuknya vira saat doni hendak bersalaman denganya,
" saya doni tante, "
" oh doni, temenya vira di sekolah juga? "
"iya tante"
saat menyalami ayahnya vira ilham agak lama tidak melepaskan genggaman tangan ayahnya vira.
" lekas sembuh om, "
ucap ilham pada ayahnya vira yang mentap datar pada ilham, dan seperti mengisyaratkan kepalanya mengangguk angguk. karna kondisi ayahnya vira masih bisa untuk di ajak ngobrol, maka ibunya vira ngajak ilham dan doni ngobrol agak berjarak dari tempat terbaringnya ayahnya vira.
" kalian tadi kok udah tau kalo kami di sini, nggak sulit nyariknya?
" hehe, kebetulan vira habis keluar dari toilet tadi buk, trus jumpa sama kami, jadi kami belum sampai nyari nyari udah langsung ngikutin vira. " jelas ilham pada ibuknya vira, sedang Doni tak banyak ikut bicara karna memang dasarnya doni adalah anak pemalu kepada orang orang yang baru ia kenal. di tengah tengah mereka saling mengobrol tiba tiba handpond vira berdering, dan saat di lihat oleh vira ternyata no nya Robert yang kemaren malam nelfon itu, memang sudah beberapa malam ini robert selalu menelfon vira pada jam jam malam. sebenarnya vira ogah untuk mengangkatnya tapi jika di ingat kejadian siang tadi di sekolah, vira takut malah tambah jadi masalah yang lebih serius dari kemaren yang harus ia hadapi besok.
" kok nggak di angkat, telfon dari siapa vir? " tanya ibuknya.
vira hanya tersenyum dan semua pasang mata di ruangan itu melihat ke arah vira, seolah semua menanyakan siapa yang nelfon dan kenapa kok vira enggan untuk mengangkatnya.
" ayo dong vir angkat, telfon ku, " gumam Robert di dalam kamarnya saat telfonya tak segera di angkat oleh vira.
" nggak kok buk, orang salah alamat mungkin yang nelfon vira," jawab vira pada ibuknya saat dering telfonya sudah mati.
sedengkan ilham dan doni saling senggol dan saling mengedipkan matanya, sama sama penasaran siapa yang nelfon vira kok sampai vira ogah buat ngangkat.
apakah malam ini vira akan terpaksa mengangkat telfon dari robert.....?
semangat lanjut bacanya yuk,,,,,,,