'Ya Allah, harus dengan cara apalagi Agara Aku bisa mengembalikan tawa Ibu, Aku benar-benar merasa bersalah dengan Ibu karena telah membuatnya seperti ini, apa yang harus Aku lakukan sekarang, humb ... mungkin kah Ibu butuh waktu sendiri untuk bisa menerima permintaan ku? Atau mungkin semalam Ayah dan Ibu sempat membicarakan nya berdua dan terjadi pertengkaran di antara mereka berdua karena berbeda pendapat maka Ibu sekarang marah, humb ... rasanya kok jadi serba salah deh Aku kalau kayak gini' gumam Aura dalam hati.
Aura kemudi menarik nafas dan membuangnya perlahan-lahan.
"Humb ... Ibu, Ayah dimana? Kok tumben Ibu sendirian disini? Dan Aura dari tadi nggak ngelihat Ayah sama sekali?" tanah Aura.
"Ayahmu pergi," jawab Ibu nya dengan cuek.
"Apa? Ayah pergi? Kemana perginya Buk?" sahut Aura.
"Nggak tahu, tanya aja sendiri sana sama orang nya," ketus Ibu Aura sambil memegangi gelas yang berisikan teh itu.
"Astaghfirullah, ada apa sebenarnya Buk? Apa semua ini karena salah Aura?"