"Sebaiknya kamu tenangkan dirimu terlebih dahulu, saya berjanji akan mencari pembantumu itu!"
Gavin berusaha menenangkan Riana yang saat ini sedang bersedih karena telah di rampok oleh pembantunya sendiri. "Mari saya antarkan ke Rumahmu terlebih dahulu!" ucap Gavin terus menenangkannya.
Riana hanya menganggukkan kepalanya menuruti Gavin, yang ingin membawanya ke rumahnya sendiri. Riana melangkahkan kakinya dengan lemah, dia berusaha bersabar lantaran semua yang telah hilang tidak akan kembali.
"Awas saja kau Mbok... kalau suatu saat kita bertemu lagi, saya tidak akan mengampunimu!" gumamnya geram dengan mengepalkan tangannya.
Kini Riana telah sampai di dalam rumahnya bersama dengan Gavin, ia mempersilakan Gavin untuk duduk di sofa ruang tamunya. "Ayo Gav... duduklah," ucap Riana.
Kemudian, Gavin terduduk dan sesekali mengusap pipi Riana yang masih terlihat sedih itu.