Dengan langkah kaki yang berjalan dengan cepat Monalisa meninggalkan kantor polisi yang menjadi tempat di tahannya Abidjan, Monalisa berjalan menghampiri mobilnya, dan menghubungi putranya, Morgan.
TUT-TUT ... TUT-TUT ...
Suara nada sambung terdengar ditelinganya, sementara di seberang sana Morgan masih belum sempat menerima panggilan dari ibunya. Lantaran, saat ini Morgan tengah di sibukkan dengan pekerjaannya. "Kau tidak mau menerima teleponmu suku Mor," ucap Monica sambil melihat sebuah ponsel yang terus bergerak karena getar di atas meja bosnya.
"Biarkan saja, aku masih mengerjakan pekerjaanku ini," ujar Morgan dia terus menatap pada layar laptop.
Namun, berulang kali ponselnya terus saja bergetar di sana. Membuat Monica yang berada di dalam ruangan itu merasa risi. "Tidak bisakah kau menerima panggilan itu? Sepertinya itu sangat penting!" perintah Monica tegas, agar Morgan segera menerima panggilan itu.