Suara berat terdengar familiar bagi Selina itu pun memacu dirinya untuk segera menghampiri pintu utama rumahnya, dan benar saja dugaan Selina pemilik suara itu adalah suaminya, Abidjan. "Mau apa lagi kamu datang kemari Pah?" dengan sinis Selina menatap pada Abidjan yang saat ini sedang menatap padanya.
"Aku minta kamu pergi!" usirnya lagi.
"Tunggu Selina, aku mohon berikan aku kesempatan untuk bicara denganmu!" mohon Abidjan terhadap istrinya.
"Tidak ada kesempatan untuk pengkhianat sepertimu Pah! PERGI!" sentak Selina kembali mengusir Abidjan.
Suara Selina membuat kaget Damar yang saat ini sedang dipangku oleh Marcella di ruangan makan.
Eaaaa... Eaaaa...
"Ya ampun sayang, kamu kaget ya? Maafkan Oma kamu ya Nak. Sebentar Mama akan samperin Oma, kita cari tahu siapa sebenarnya yang sudah membuat onar di Rumah kita," Marcella pun memanggil baby siter pengasuh putranya itu. "Suster!" panggilnya kemudian.