"Tuhkan Ma ini akibatnya kau tidak mau mendengar apa kata suami, masih bagus kau tidak kenapa-kenapa. Coba saja kalau kau kecelakaan bagaimana?" Abidjan merasa kesal pada Selina yang tidak mau mendengar nasihatnya.
"Iya Pah ... Maafkan Mama, iya Mama salah sama kamu," Selina menundukkan kepalanya, ia merasa bersalah karena telah membantah pada semua nasihat suaminya.
"Sudah ya ... kita harus terima dengan keputusan yang di ambil Menantu kita, bagaimana pun dia berhak atas hidupnya, tolong kamu jangan ikut campur. Lebih baik kita ikut mendoakannya," tutur Abidjan berusaha membuat istrinya mengerti.
"Iya Pah ... maafkan Mama, Mama minta maaf sama kamu Pah," Selina terus meminta maaf pada suaminya, lantaran dia tahu dia salah kali ini.
Kemudian, Abidjan bangkit dari tempat duduknya dan perlahan mengajak istrinya untuk ke kamarnya.
"Ini sudah malam, ayo lebih baik kita tidur Ma!" ajak Abidjan terhadap Selina.
