Pria itu berjalan menghampiri Sutedja yang terlibat pertengkaran dengan Yunita, ia merasa kesal karena pria tua itu memperlakukan perempuan dengan sangat kasar.
"Lepaskan dia, atau kau akan menyesal!" ancam pria muda membela Yunita.
Sutedja melepaskan tangannya yang menggenggam erat tangan Yunita, mantan istrinya. Kemudian, Sutedja beralih menatap pada pria muda itu. "Siapa kau, berani sekali ikut campur urusanku?" tukasnya berusaha meraih kerah kemeja pria muda itu.
Namun, dengan sigap pria itu menepis tangan Sutedja.
PLAK!
"Kau mau menyentuhku? Jangan harap Tuan, kau tidak akan pernah bisa menyentuh saya!" dengan suara baritonnya pria itu menatap pada Sutedja.
'Kurang ajar sekali Anak muda ini, awas kamu ya,' batin Sutedja mengumpat.
Perlahan Sutedja berjalan meninggalkan restoran itu, "Awas Yunita lain kali aku akan membuat perhitungan denganmu,"
"Hei-hei ... cepat pergi jangan beraninya kau mengancam Perempuan, apa kau tidak malu dengan kejantananmu itu?"
