SATU TAHUN KEMUDIAN
Pagi itu Marcella tengah menikmati aktivitasnya bersama anak lelakinya yang diberi nama Damar oleh Tuan Abidjan.
"Kau ini sangat lucu sekali Nak, Mama harus siap-siap dibuat cemburu jika kelak Nanti kau menikah dengan Perempuan pilihanmu!" Puji Marcella sambil menyuapi bayi mungil itu.
"Eum... pagi sayang, wah sekarang kamu jadi sering perhatian sama Baby D dari pada sama aku yah? Aku jadi cemburu, rasanya pengen jadi Babyi lagi!" Rei meletakan pantatnya duduk disamping Marcella, dan mencolek hidung mancung dari putranya.
"Uuuhhhh!"
"AW! Sakitttt! Kenapa kau memukul tanganku sayang? Memangnya apa salahku?"
"Kamu pura-pura enggak tahu lagi apa salahmu Hem?!"
Reinard tersenyum malu, lantaran kemarin sore Reinard diperingatkan oleh Marcella agar tidak menyentuh bayinya itu kalau belum mencuci tangannya, apalagi sekarang dia baru saja bangun dari tidurnya.