Sinar mentari pagi mulai naik ke permukaan, mengganti kegelapan malam. Semilir angin tiba-tiba saja berembus dan menyingkap gorden kamar itu.
Sayup-sayup mata mulai terbuka, Reinard sudah lebih dulu bangkit dan mandi. Sementara Marcella baru saja membuka matanya. Perlahan bangkit, dan berjalan menuju wastafel yang tidak jauh dari ranjang tidurnya itu.
"Istriku sudah bangun?" Rei memeluk istrinya, dari belakang ia masih memakai handuk dan mengekspose tubuh kotak-kotaknya itu.
"Kamu tidak membangunkan aku, kenapa Hem?" tanyanya menatap pada wajah Reinard, dan tersenyum padanya.
"Sengaja... karena saya ingin kamu itu istirahat, jangan hanya menangis!" Reinard mencium wajah istrinya.
CUP! CUP! CUP!
Bunyi kecupan begitu terdengar jelas saat Reinard mengecup istrinya. "Semoga ke depannya hubungan kita lekas membaik, dan tidak ada masalah apapun!" ujar Reinard lagi.