Langit sudah mulai redup, sore telah tiba saat ini dan semua aktivitas mukai diakhiri, Verry sudah rapi siap untuk pergi lagi.
Niatnya untuk kembali ke rumah Serly tidak akan ditundanya, Verry akan datang kesana dan akan memperjelas semuanya tanpa harus ada basa-basi lagi.
"Kamu mau kemana lagi ?"
Sani yang melihat Verry keluar rumah dengan penampilan yang siap pergi itu, tidak bisa mehanan lidahnya untuk bertanya tujuan kepergiannya saat ini.
"Ke rumah Serly, mau kemana lagi aku kan sudah bilang itu sejak pagi"
"Jangan pakai emosi terus, bicara baik-baik jangan sampai nantinya mendatangkan penyesalan untuk kalian berdua"
"Aku akan lebih menyesal jika harus terus mengemis"
"Verry, kamu harus sabar kalau masalah sedikit saja langsung putus, lalu kapan kamu bisa mendapatkan pendamping hidup"
"Biarkan saja, mamah mau memangnya punya menantu yang tidak bisa menghargai anak mamah sendiri, mamah juga kan yang akan sakit hati"
