"Terimakasih pak, sudah mau membantu saya membawa Rasya ke rumah sakit"
"Sama-sama bu, kalau gitu saya pamit pulang lagi"
"Iya pak sekali lagi terimakasih, dan ini saya ada sedikit ongkos buat bapak pulang"
Tina memberikan beberapa lembar uang ke tangan lelaki tersebut, ditengah malam dan saat hujan deras, lelaki itu menjadi satu yang mau mendengar dan membantu Tina.
"Terimakasih bu, permisi"
"Iya pak, hati-hati"
Lelaki itu lantas pergi meninggalkan Tina sekarang Rasya telah ada di rumah sakit, dan sudah ditangani Dokter, Tina tidak bisa menutupi kegelisahannya saat ini.
Otaknya terus bekerja dengan keras, bayangan tentang tanda lahir itu terus saja menari di benaknya, bagamana bisa dua orang berbeda tapi memiliki tanda lahir yang sama.
"Semuanya sama, letaknya, dan bentuknya bahkan warnanya sama"
Ucap Tina yang kemudian duduk, apa yang harus difikirkannya sekarang, kenapa Tina merasa ada yang salah dari sosok Rasya.
