Langit telah kembali terang, semua orang sudah mulai sibuk dengan kegiatannya masing-masing, termasuk Rasya.
Pagi ini Rasya merasa akan terlambat sampai ke Kantor, Rasya mengunci pintunya dan bergegas meninggalkannya.
Raysa memutuskan menunggu taxi onlinenya di pinggir jalan saja, agar tidak buang waktu untuk parkir nantinya.
Rasya menuju jalan depan dengan berlari, hingga sampai di jalan depan, Rasya harus dibuat kaget saat klakson mobil terdengae begitu keras dikepalanya.
Rasya menghalangi wajahnya dengan kedua tangannya, sudah layaknya orang yang nyaris tertabrak.
Perlahan Rasya menurunkan tangannya dan melihat mobil di sampingnya, Rasya mengernyit, sepertinya Rasya tahu mobil siapa yang berhenti di hadapannya itu.
Rasya menegapkan tubuhnya saat melihat Pras keluar dan berjalan menghampirinya.
"Sudah seperti bocah saja, apa tidak bisa berjalan kaki dengan benar ketika memasuki jalan raya"
Rasya masih saja diam, tapi tatapannya terarah tepat pada mata Pras disana.