Albara merasa sangat takjub selama bersama raja Sulaiman dia mengalami berbagai hal luar biasa di luar logika, saat mereka hanyut terbawa arus segerombolan ikan ganas menyelamatkan mereka, kemudian seekor ikan meloncat kepanggkuannya untuk santap malam mereka, hari ini seekor ikan berbicara padanya. Mungkin ini karomah yang di miliki raja Sulaiman pikir Albara, di pihak lain melihat Albara membawa ikan untuk mereka santap, raja Sulaiman juga berdecak kagum dan berucap.
"Subhanallah dunia benar benar bersujud pada mu, tidak ada alasan bagi mu untuk berkeluh kesah" kata raja Sulaiman.
Sambil membersihkan ikan untuk di bakar Albara fokus mendengarkan nasehat raja sulaiman.
"Tidak ada alasan untuk tidak bersyukur apalagi berkeluh kesah, ketahuilah berapa banyak roh yang bermimpi untuk di lahirkan sebagai manusia, bahkan iblis sampai kiamatpun tak bisa terima akan adanya manusia. Seperti seorang raja tentu banyak orang yang iri dan menginginkan jabatanya terlepas dari semua kesusahan dan kesulitan yang di alami sebagai seorang raja, tidaklah pantas dia berkeluh kesah." kata raja Sulaiman menasehati Albara.
"Yang Mulya... saya baru kali ini mengalami keadaan seajaib ini, hal yang haya terjadi saat bersama yang Mulya, saya pikir ini salah satu mukjizat yang di turunkan tuhan pada yang mulya" kata Albara.
"Semua orang bisa memiliki karomah termasuk anda, ada beberapa sebab timbulnya karomah, antara lain karomah mengamalkan teknik, orang bisa berjalan di atas air karena menguasai teknik peringan tubuh, di akhir zaman manusia menciptakan kendaraan yang terbang di udara karena menguasai teknik"
"Ada karomah karena potensi diri atau karomah ahlak seperti emosional, intelenjensi dan keyakinan (spiritual) dan sifat sifat yang tersusun dalam jiwanya akan menjadi sikap dan membentuk tabiat, menuntun kesuksesan hidup mereka. tabiat yang mengukir tingkah laku mereka menjadi jati diri membentuk pribadi yang unggul, dalam semua keadaan"
"Apakah sama orang baik dan orang jahat?" tanya raja Sulaiman.
"Jelas tidak sama yang Mulya" jawab Albara.
"Orang jahat akan di musuhi sedangkan orang baik akan di sanjung, dalam pepatah Hindia di sebut Raja Zholim akan di sanggah sedangkan raja alim akan di sembah" ucap raja Sulaiman.
"Ada juga karomah sesembahan yakni karomah yang timbul sebagai anugrah dari sesuatu yang di sembah, ini lazim di sebut karomah ketuhanan karomah yang di berikan oleh Tuhan yang maha esa pada hamba pilihannya, umumnya terjadi pada para nabi dan orang soleh" ucap raja Sulaiman.
Albara makin khusuk mendengarkan penjelasan raja Sulaiman, poin pertama dan kedua tidak begitu menarik bagi Albara.
"yang mulya dari ketiga jenis karomah yang di jelaskan dua diantaranya di ajarkan secara formal, yakni teknik dan potensi jiwa seperti intelejensi, religi (keyakinan) sifat dan tabiat, tapi karomah ketuhanan sangat asing bagi saya sekalipun sering degar akan karomah serta mujizat para nabi" kata Albara makin tertarik.
"Karomah ketuhanan hanya untuk mereka yang di cintai Tuhan yang terpilih sebagai nabi atau wali, Untuk menjadi wali Tuhan seseorang itu haruslah mencintai dan dicintai oleh Tuhan. Lalu bagaimana cara seseorang itu bisa mendapatkan kecintaan Tuhan Di dalam tiap agama pasti di katakan jika kalian mencintai Tuhan maka ikutilah utusannya, niscaya Allah akan mencintaimu, di akhir zaman pun ada nabi atau rasul yang di utus Tuhan maka ikutilah dia" ucap raja Sulaiman.
Tiba tiba aat mengeluarkan perut ikan Albara merasa ada yang keras teraba tangannya, setelah dia periksa ternyata sebuah cincin dengan lambang bintang daud. Albara memperlihatkanya pada raja Sulaiman, setelah di perhatikan wajahnya tampak sangat gembira.
"Alhamdulillah ini adalah cincin stempel Kerajaan, anda telah menemukannya anda kan sudah punya cincin pintak pinto, berikan cincin kerajaan ini pada saya itu sangat adil" pinta raja Sulaiman.
Albara segera menyerahkan cincin tersebut pada raja Sulaiman, yang dengan senang hati dipakainya. Setelah memakai cincin tersebut, kekuatan raja Sulaiman pulih kembali, sekarang angin dan bangsa jin kembali tunduk di bawah kekuasaannya.
Setelah menyantap ikan bakar, raja Sulaiman terlihat benar benar sehat, mukanya memerah tidak lagi pucat.
Raja Sulaiman segera memanggil angin, tak lama kemudian angin berupa awan tipis membentuk sesuatu seperti pesawat berhenti di depan mereka. Raja Sulaiman membawa Albara ke dalam angin yang menyerupai pesawat, setelah mereka duduk angin tersebut mengudara, kemudian meluncur dengan kecepatan melebihi kecepatan jet pribadi tercanggih buatan Amerika atau Rusia.
Tak lama kemudian mereka telah tiba di yarussalem, para jin yang menunggu kedatangannya segera bersujud minta pengampunan, di ikuti para tentara pengawal istana. Sebagaimana Samiri merampas tahta Raja Sulaiman, seperti itu pun saat raja Sulaiman kembali merebut tahtanya tanpa perlawanan.
Raja Sulaiman memerintahkan angin membawanya kembali ke daratan Hindia menjemput Ratu Balqis, saat melihat bala tentara Ratu Balqis sedang berhadapan dengan pasukan Samiri sudah siap menunggu aba aba dari masing masing komandan. Raja Sulaiman mendarat di tengah mereka dengan wibawa dia memberi peringatan.
"Jika Kalian masih mentaati Tuhan yang Maha Esa maka taati saya, lebih baik kalian pulang ke rumah masing masing. Jika kalian merasa saya tidak lagi mentaati Tuhan yang Maha Esa, inilah saya silakan kalian kemukakan" kata Raja Sulaiman.
Melihat Raja Sulaiman berdiri di depan mereka, golongan jin segera bersujud di ikuti tentara golongan manusia semua berjud minta ampun lalu kembali ke negrinya masing masing.
Perang bubar tanpa pertumpahan darah sebelum kembali ke Kota Raja dengan Ratu balqis. Raja Sulaiman mendekati Depati Koto Tapus dan memberi undangan pada depati Koto Tapus untuk menghadiri acara syukuran di Kota Raja.
*****
Sekarang Albara tinggal di Kota Raja membuka sebuah bank Wakaf dan Sedekah, namun hingga sebulan tak satupun orang yang mau menerima sedekah, malah tiap hari masyarakat datang ke bank untuk berwakaf atau bersedakah, berharap Albara bisa menyalurkan pada orang yang memerlukan. timbul niatnya untuk mendirikan Bank wakaf dan sedekah di daratan Hindia. Harapan Albara makin besar untuk kembali ke daratan Hindia saat Depati Koto Tapus hadir di Kota Raja. Depati Koto Tapus sebagai pejabat dari wilayah Saba yang sekarang bagian dari Kerajaan Sulaiman di tempatkan serumah dengan Albara di sebuah villa mewah yang di khusus kan untuk tamu istimewa.
Ratu Mas direkrut oleh Ratu Balqis sebagai anggota pengamanan khusus sang Ratu balqis, sekarang juga tinggal di Kota Raja. Bersama anggota lainnya Ratu Mas juga tinggal komplek yang sama di lingkungan Istana. Semenjak Depati Koto Tapus juga datang ke Kota Raja mememenuhi undangan raja sulaiman. Ratu Mas sering datang ke vila mewah tersebut untuk mengunjungi ayahnya.
Tentu saja Ratu Mas sering berjumpa dengan Albara, tiap kali berjumpa Ratu Mas jantung Albara selalu berdebar, rupanya, gerak gerikya dan tutur sapanya selalu membuat dia teringat pada Mulan kekasihnya. Tiap hari bahkan tiap saat dia mengharapkan perjumpaan dengan Ratu Mas, ada kerinduan di hatinya dan ada kepuasan batinnya tiap kali berjumpa dengan Ratu Mas.
Namun yang sangat menyakitkan tiap kali Ratu Mas ke vila tempat tinggal mereka, Ratu Mas selalu di dampingi Jendral Alfredito, mereka sangat mesra, dalam kecemburuannya Albara melihat mereka seperti Mulan dan Camat Samsul yang lagi bermesraan. Pandang mata jendral Alfredito menunjukkan ke tidak senangan apabila Albara berusaha mendekati Ratu Mas, apalagi saat mereka mencoba ngobrol.
Tiga hari ini Ratu Mas tidak mengunjungi vila mereka, apa ada sesuatu yang terjadi pikir Albara. Saat dia berpikir tentang Ratu Mas, tiba tiba Albara melihat satu bayangan di depan jendela sepertinya seorang pria yang tegap menatap seisi rumah.
Albara segera berkelebat keluar rumah, dia mendapati pria tegap itu berkelebat meninggalkan tempat nya tadi berdiri, dengan lari cepat berkelebat ke arah timur, di belakangnya Depati Koto tapus membayanginya. Segera Albara melesat dari gedung ke gedung hingga keluar dari kota, sekalipun dia sudah nengerahkan seluruh ilmu lari cepat nya tapi dia tidak bisa menyusul pria tegap di depannya.