"Apa nih?"
Arga menggoyangkan tas kain warna merah yang diberikan oleh Dea setelah mereka turun dari motor. Gadis itu tersenyum kecil melihat Arga yang mengangkat tas itu dan berusaha mencium isinya. Dea menepuk lengan Arga kemudian menggeleng. Arga tersenyum kecil kemudian membawa tas itu di tangannya. Mereka berjalan bersama memasuki sekolah seperti biasanya pagi itu. Dan tidak ada rasa canggung lagi seperti yang Dea harapkan.
Tadi pagi tampaknya laki-laki itu sedikit canggung dengannya. Tapi untungnya Dea bisa mengontrol dirinya dan menyapanya seperti biasa. Dan hal itu membuat Arga juga tidak jadi canggung padanya. Dea bahkan sempat mengobrol beberapa hal dengannya soal Risa dan drama korea baru yang dia ceritakan pada Dea berulang-ulang setiap hari. Arga hanya menggeleng pelan menanggapinya.
"Nanti lo buka aja di rumah, balas Dea sambil mengedikkan bahu. "Mama bilang suruh bagi ke lo, katanya lo pasti doyan."
Arga mengangguk pelan. "Bilang makasih ya.